Published On: 12 July 2023Categories: Berita, Headline

Srondol Kulon, Bbpmp Jateng – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Komunitas Belajar (Kombel) Jenjang PAUD dan Dikmas Angkatan 2 serta Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Angkatan 5 selama 4 hari pada tanggal 11-14 Juli 2023 di BBPMP Jateng.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta Jenjang PAUD dan DIKMAS  sebanyak 90 orang yang terdiri dari unsur Forum Tutor Kejar Paket A, Paket B, Paket C dan Pamong, Belajar serta untuk Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah diikuti peserta 268 orang yang terdiri dari unsur KKKS/MKKS Jenjang SD dan SMP dari 35 Kab/Kota Provinsi Jawa Tengah.

Pembukaan dan sambutan pengarahan dalam kegiatan ini disampaikan oleh Kabag Umum Mohammad Adi Hartono, SE, M.M, serta didampingi ketua Pokja 2 Dr. Alif Noor Hidayati, M.Pd, Dalam sambutannya Mohammad Adi Hartono menyampaikan materi tentang transformasi pendidikan meliputi :  Satuan pendidikan yang berpihak pada tumbuh kembang anak, Satuan Pendidikan yang menjalin kemitraan dengan orang tua, Menciptakan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan, inklusi, Satuan Pendidikan yang mengembangkan budaya Reflesksi Berbasis Data serta Peningkatan hasil belajar murid khususnya literasi, numerasi dan karakter, Jelasnya!

Dikutib dari penjelasan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, menggarisbawahi prinsip gotong royong sebagai nilai yang dipegang teguh bangsa Indonesia. Nilai gotong royong diyakininya dapat menginspirasi dan menjadi kunci bagi para delegasi untuk berkolaborasi menuju masa depan pendidikan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan dengan adanya pendidikan berkualitas untuk semua.

“Saya sangat percaya bahwa gotong royong adalah kunci transformasi guna menciptakan pendidikan berkualitas untuk semua dan transformasi menuju masa depan yang lebih baik, lebih berkelanjutan,” tegasnya.

Ekosistem pendidikan Indonesia, disampaikan Mendikbudristek, secara bergotong royong telah melakukan akselerasi transformasi sebagai solusi krisis pembelajaran yang sudah menahun dan diperparah oleh pandemi. Melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar, pemulihan pembelajaran dilakukan antara lain dengan menghadirkan Kurikulum Merdeka, Asesmen Nasional, dan Program Guru Penggerak.

“Literasi dan numerasi itu terdiri dari lingkungan fisik dan sosial efektif. Selain itu konsep ini juga menerangkan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan literasi dan numerasi,”  kata Alif.

Lebih lanjut dikatakan Alif, hal yang sama juga perlu dipahami oleh peserta tentang konsep pembelajaran berdiferensiasi yag terdiri dari konsep pembelajaran berdiferensiasi dan pemetaan kebutuhan belajar murid serta modul bahan ajar. “Semuanya ini bermuara pada tercapai projek penguatan profil pelajar pancasila,” imbuh Alif.

 Narasumber dalam kegiatan ini adalah Widyaprada BBPMP Provinsi Jawa Tengah serta Fasilitator dari Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah yang berasal Dinas Pendidikan Kab/Kota di Provinsi Jawa Tengah., seperti Titik Nuraniyah, S.Pd, M.Pd Pengawas SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Temanggung Korwilcam Bulu menyampaikan materi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sedangkan narasumber  Kiswati, S.Pd,SD, M.Pd Kepala Sekolah  SDN Harjowinangun 2 Kec Dempet Kab Demak menyampaikan materi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang terdiri dari materi Penyelarasan Analisis Kebutuhan Pengembangan Dimensi Profil Pelajar Pancasila, Penyelarasan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila serta Penyelarasan Penilaian Projek, imbuhnya. (srj)

seluruh peserta mengikuti materi di hari pertama di Aula Utama