Kota Pekalongan-BBPMP Jateng. Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah memfasilitasi pelaksanaan Kunjungan Kerja dan Audiensi Pengelolaan Program Sekolah Penggerak oleh Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten/Kota Penyelengagra PSP Wilayah Provinsi Kalimantan. PSP Angkatan 1 meliputi Kota Banjarmasin dan Kotabaru. PSP Angkatan 2 bertambah dengan Kabupaten Banjar, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Tanah Laut. Peserta sejumlah 19 orang dari unsur Dinas Pendidikan dan BPMP Kalsel. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 16 Juni 2022 di Aula Dinas Pendidikan Kota Pekalongan.
Rombongan diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Peklaongan, Zainal Hakim, SH, M.Hum., beserta jajaranya dan Tim SLCC PGRI Kota Pekalongan. Pak Zainal, menyampaikan kegembiraan atas kunjungan ini. “ Walikota hendak menerima langsung tapi harus hadir dalam kegiatan rapat paripurna dengan DPRD”, ujar Kepala Dinas yang sudah malang melintang menjadi pimpinan di banyak OPD ini. Sosok suami seorang guru ini menyampaikan bahwa keberhasilan pendidikan di Kota Pekalongan tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Salah satunya dengan dibentuk SLCC. Student Learning and Character Center. Kerjasama dengan PGRI. Beliau juga menyampaikan harapan bahwa silaturahmi ini bsa menjadi sarana saling belajar. “Kami tidak enggan untuk melakukan ATM dari pengalaman Bapak Ibu dari Kalsel”, ujar orang nomor 1 di jajaran Pendidikan Kota Batik sejak tahun 2021 ini. Amati Tiru dan Modifikasi. Langkah yang digunakan dalam adopsi dan pengembangan best practice. Beliau juga menyampaikan bahwa belum ke Pekalongan kalau belum memborong batik. Seloroh sekaligus promosi ikon produk daerah.
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan (BPMP Kalsel), Yuli Haryanto, SE. M.Si. menyampaikan bahwa rombongan merasa berterimakasih telah disambut bagai saudara. Selain itu Beliau berharap bahwa silaturahmi akan selalu terjalin. Syukur kalau ada kunjungan balik ke Kalsel. Pak Yuli memberikan kesempatan masing-masing Kadisdik untuk memperkenalkan diri. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar , Liana Penny, ST, M.Si. menyampaikan bahwa PSP menjadi program unggulan di Kabupaten Banjar. Capaian literasi dan numerasi belum menggembirakan. Terdapat 30 Sekolah Penggerak. Masing-masing natinya harus mengimbaskan ke 907 sekolah lain. Harapannya dengan studi tiru ini apat mudah ditiru. Beliau membawa rombongan 7 orang. Harus langsung menyusun program yang dibawa dari sini dan langsung dieksekusi. “Terimakasih sudah dibawa ke Pekalongan oleh Pak Yuli”, pungkas Beliau.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi, S.Pd. MA . menyampaikan ada 15 sekolah penggerak angkatan I, dari TK-SLB. “Kami melanjutkan program karena belum lama dilantik . Setelah sekalian lama jadi Kabid SD” ujar Kadisdik Kota Seribu Sungai ini . Beliau didampingi 3 petugas PMO. Disampikan juga bahwa capaian aktivasi akun belajar maish rendah. Masih perlu belajar banyak. “Apalagi baru 3 bulan menjabat”, ujar Pak Nur dengan penuh rendah hati.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Baru, Pak Slamet, sedang naik haji. Sehingga yang ahdir adalah Plt. Bapak Hardhani. Sehari-hari adalah Kepala Bidang Pendidikan Dasar. Beliau mempersilahkan jajaran Disdik Kota Pekalongan untuk hadir, berkunjung ke Kotabaru. Daerah kepulauan di wilayah Kalsel ini. “Silahkan datang ke kota Baru dengan membawa kemajuan-kemajuan untuk menjadi inspirasi kami”, ujar alumni UNDIP ini.
Hadir dari Kabupaten Balangan, Kabid Dikdas, Ahmad Rizali. Merupakan salah satu Kabupaten termuda. Hasil pemekaran bersama Kotabaru. Namun sudah masuk PSP, 5 PAUD, 7 SD, 2 SMP. Ingin bisa lebih berkembang di dunia pendidikan. “Luarbiasa, diberi kesempatan kunjungan . semoga bisa mengadopsi”, ungkap Beliau. “Kami merasa bukan raja di daerah kami. Ada pergeseran pikiran masyarakat. ortu banyak memilih pesantren dan MI. Banyak sekolah yang kurang muridnya”, ungkapan kegelisahan Beliau. PSP menjadi ujung tombak di Kabupaten Balangan. Sebagai kabupaten baru, apalagi dengan PAD rendah, tetap berusaha mensejajarkan dengan kabupaten dan kota lain. “Semoga juga mendapatkan penghargaan dari pemrintah dan provinsi” ungkap Pak Kabid.
Demikian pula dengan Kabupaten Tanah Laut. Daerah ini memiliki 22 sekolah pelaksana PSP. 7 PAUD, 12 SD, dan 3 SMP. Untuk Program Guru Penggerak (PGP) angkatan 1 lulus 43 orang dari 48 yang mengikuti hingga tahap pembelajaran. Daerah yang sedang mengmbangkan potensi wisata pantai dan produk ikan ini berupaya mengintegrasikan PGP dengan PSP.
Plt. Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Tri Astuti, SE, M.Si. menyampaikan “ Kami sangat berbahagia dapat mengantarkan Saudara-saudara kami dari Kalsel”. Beberapa waktu lalu BPMP Kalsel minta dicarikan kabupaten/kota di Jawa Tengah yang paling bagus dalam pengelolaanPSP. Kota Pekalongan merupakan salah satu dari sekian pelaksana PSP yang berhasil melibatkan pimpinan daerah dan menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung PSP. “Saat itu ada seminar Merdeka Belajar yang dibuka oleh Walikota dengan melibatkan PGRI. Keberhasilan dalam melibatkan pimpinan daerah dan menggandeng mitra merupakan good practice. Memacu pencapaian keberhasilan”, tegas Beliau. Pengelolan Pendidikan tidak bisa diserahkan pada satu dua pihak. Banyak yang harus terlibat. Fokus Pendidikan saat ini pada akses, mutu dan pemerataan. Kota Pekalongan bisa dijadikan rujukan.
Presentasi materi best practice disampaikan oleh Sekdin, Bp Mabruri M.Pd dan Kabid Dikdas Bapak Unang. Sebagai ketua PMO sekaligus memiliki keuntungan tersendiri. Bisa melakukan harmonisasi program di PAUD, SD dan SMP. Best Practice Kota Pekalongan diantaranya adalah:
- Tim Percepatan IKM . Tim ini dibentuk melalui SK Walikota. Dipimpin oleh Sekdindik. Mencakup 6 pokja.
- Kebijakan yang melembaga. Kebijakan disinkronkan dengan program-program di Disdik. Mudah untuk akses anggaran dan dukungan kebijakan.
- Dokumentasi Kegiatan PSP. Dalam bentuk foto, video dan laporan. Diunggah melalui media masa, medsos dinas. Secara rutin dikirim ke B2PMP Jateng. Menjadi bukti otentik capaian proses dan hasil program.
Setelah presentasi, dilaksanakan diskusi. Peserta dengan bebas menaympaikan berbagai kesan, pertanyaan dan tanggapan. Saling tukar pikiran dan pengalaman dilakukan untuk mendalami permasalahan dan solusi agar dapat menjadi inspirasi bagi pengunjung maupun yang dikunjungi. lSelanjutnya nanti dilakukan kunjungan ke Smart School SDN 1 Kradenan dan SMPN 14 Pekalongan. Agenda di hari berikutnya, rombongan akan melakukan kunjungan ke Kota Tegal. (Dar)