Dr. Mampuono, S. Pd. M. Kom
(Tali Bambuapus Giri)
Pendidikan dan pelatihan atau diklat adalah aspek penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini juga yang menjadi fokus kegiatan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Welahan, Jepara yang bekerja sama dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPPMP) Provinsi Jawa Tengah. Diklat dengan tema “Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru yang Didukung Teknologi Era 4.0 dalam Penyusunan KOSP” ini diadakan selama empat hari, dimulai pada hari Selasa sampai hari Jumat, tanggal 13-16 Juni 2023, dari pukul 08.00 16.00 WIB. Kegiatan ini bertempat di aula utama dan laboratorium IPA sekolah tersebut.
Ketua panitia, Fatihah Zamzam, melaporkan bahwa kegiatan diikuti oleh 52 orang guru SMAN 1 Welahan yang mengajar berbagai mata pelajaran. Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam menghadapi era digitalisasi dan teknologi informasi dalam penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), memperkenalkan dan mempraktikkan penggunaan teknologi era 4.0 dan AI sebagai pendukung media pembelajaran yang efektif, serta meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 1 Welahan, Jepara.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah 2 Jawa Tengah Yuni Indriati Rahayu. Dalam sambutanya Yuni mengatakan, “Sebagai entitas pendidikan yang ingin terus maju dan beradaptasi dengan perubahan, SMAN 1 Welahan harus terus berbenah. Salah satu caranya adalah dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para gurunya agar kompetensi pedagogik mereka dapat meningkat mengikuti perubahan jaman. Saat ini kita sudah memasuki era Industrial Revolution (IR) 4.0 dan penggunaan teknologi terbaru benar-benar tak terelakkan, maka sudah tepat kiranya jika sekolah menyelenggarakan kegiatan diklat seperti ini.”
Pada kesempatan itu Yuni juga memberikan apresiasi kepada SMA Negeri 1 Welahan atas capaiannya dalam peringkat 500 besar SMA di tingkat nasional. Prestasi yang membanggakan itu harus terus ditingkatkan dan Dinas Pendidikan Jawa Tengah siap mendukung.
Sementara, Adi Hartono, Kabag Umum yang mewakili Kepala BBPMP Jawa Tengah, dalam sambutannya juga mengingatkan pentingnya penguasaan teknologi informasi dalam implementasi Kurikulum Merdeka. “Di era revolusi industri 4.0 ini penggunaan teknologi yang didukung artificial intelligence tidak terelakkan di hampir semua bidang, termasuk di bidang pendidikan. Jadi sudah selayaknya SMA Negeri 1 Welahan mengadakan pelatihan tentang hal ini yang dikerjasamakan dengan BBPMP Jawa Tengah. Di lembaga kami banyak para ahli yang membidangi hal tersebut. Narasumber kegiatan ini adalah widyaprada yang sudah sepuluh tahun lebih bekerja di BBPMP Jateng. Dr. Mampuono, Dr. Pujiadi, Dr. Tri Mulyani, dan Kandidat Doktor ibu Ardiani Mustikasari, insya Allah sangat kompeten di bidangnya. Dan kami selalu siap untuk bekerjasama dalam rangka penjaminan mutu satuan pendidikan,” tukasnya.
Pada hari pertama diklat, para guru diberikan pelatihan tentang aplikasi attention getter seperti Kahoot, Link shortener, quiz maker, dan lain-lain. Dr. Pujiadi yang mengampu materi ini mengatakan, “Pelatihan ini bertujuan untuk menggunakan teknologi dalam membantu para guru dalam menarik perhatian siswa saat mulai pembelajaran, menyederhanakan link, dan membuat kuis interaktif sebagai media pembelajaran. Selain itu, para guru juga diberikan tagihan untuk membuat kuis dari dan projek kecil attention getter.”
Sementara itu, di hari kedua, Dr. Mampuono banyak menyampaikan materi tentang Strategi Tali Bambuapus Giri (Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI). Penggunaan artificial intelligence untuk membantu menulis, membuat gambar, dan mengembangkan animasi 3D banyak diajarkan di sini. Setiap peserta diminta untuk menulis dengan menggunakan mulut (Menemu) atau mengubah suara menjadi tulisan dengan speech the text (STT). Sementara untuk mengedit tulisan, membaca, dan mempelajari buku-buku digital atau sumber-sumber belajar berbasis teks Dr. Mampuono juga berbagi cara untuk membaca dengan telinga (Baling) dengan mengubah teks menjadi suara menggunakan mesin text to speech (STT).
“Pengenalan artificial intelligence merupakan materi yang penting dalam kegiatan diklat ini. Tujuannya untuk membantu para guru dalam memahami teknologi terbaru yang dapat digunakan dalam pembelajaran sehingga lebih menarik, mudah, dan efektif. Dengan bantuan artificial intelligence, tulisan yang dihasilkan dengan cara Menemu bisa dikembangkan dengan lebih terstruktur dan detail. Hasilnya kemudian disimpan di penyimpanan awan dan linknya dijadikan sebagai QR Code. Agar konten pustaka digital itu mudah diakses, QR Code bisa dicetak dan ditempel di tempat-tempat strategis untuk dipindai, ” kata Dr. Mampuono.
Kepada peserta juga diajarkan tentang cara membuat skenario film pendek dengan menggunakan AI, lalu mengimplementasikannya untuk membuat film animasi 3D. Animasi tersebut sangat potensial untuk digunakan dalam mendukung pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam implementasi Kurikulum Merdeka .
Selain itu, para guru juga diajarkan tentang cara mengembangkan keterampilan dalam penyusunan KSOP dan modul ajar yang efektif pada hari ketiga. Bersama dengan Dr. Tri Mulyani, dan Ardiani Mustikasari, para peserta dibimbing untuk menyusun KOSP dan membuat Modul Ajar berbasis teknologi informasi dan AI.
“Setelah pelatihan selesai dilakukan, para guru diharapkan dapat menerapkan materi yang telah diberikan ke dalam pembelajaran di kelas. Evaluasi dilakukan pada hari terakhir pelatihan untuk mengetahui sejauh mana para guru telah memahami materi yang telah diberikan. Hal ini penting untuk mengetahui apakah kegiatan ini telah berhasil mencapai tujuannya,” kata Dr. Tri Mulyani.
Sementara itu, Adi Priyono, kepala SMA Negeri 1 Welahan, dalam kesempatan itu menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kualitas SMA yang dipimpinnya melalui diklat ini. “Kegiatan diklat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para guru dan siswa. Para guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam penyusunan KSOP dan Modul Ajar, serta meningkatkan kompetensi dalam bidang pedagogi berbasis revolusi industri 4.0 dan artificial intelligence. Sementara itu, siswa diharapkan dapat memperoleh pembelajaran yang lebih baik dan efektif. Dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi para guru, diharapkan siswa akan terlayani lebih baik, dan siswa akan semakin adaptif dan kompeten untuk menghadapi masa depan,” harapnya.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Welahan ini merupakan bukti nyata bahwa sekolah tersebut memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Para guru juga berharap kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin agar mereka dapat terus meningkatkan kompetensinya dan siswa dapat memperoleh pembelajaran yang lebih baik dan efektif.
Dengan mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan secara rutin, SMA Negeri 1 Welahan dapat memastikan bahwa para guru selalu memiliki pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam bidang pendidikan. Hal ini akan memungkinkan para guru untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik dan efektif kepada siswa.
Sementara itu Ardiani Mustikasari sebagai narasumber yang juga banyak terlibat dalam program Guru Penggerak mengungkapkan, “Dengan meningkatkan kompetensi para guru, SMA Negeri 1 Welahan akan dapat meningkatkan peringkatnya di daerahnya, bahkan sampai tingkat nasional. Hal ini akan memungkinkan siswa untuk memiliki akses yang lebih baik ke perguruan tinggi dan kesempatan yang lebih baik untuk menghadapi masa depan.”
“Diharapkan kegiatan pendidikan dan pelatihan ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di daerahnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan meningkatkan kompetensi para guru, akan terwujud generasi yang lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” pungkasnya.
(MRT)