Kabag Umum BBPMP Jateng, M. Adi Hartono, SE,.MM saat membuka kegiatan pada hari Selasa (6/6/2023) di Aula Sukarno.
BBPMP Jateng – – Platform Merdeka Mengajar bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat. Platform ini merupakan platform edukasi yang di dalamnya terdapat tiga fungsi utama, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya. Setiap guru yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat mengakses Platform Merdeka Mengajar dan melakukan pemilihan perangkat ajar, melakukan asesmen kepada murid, mengumpulkan bukti karya, dan melakukan pelatihan mandiri.
Hal ini disampaikan oleh Asi Hartono saat membuka kegiatan Penyelarasan Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Komunitas Belajar Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Angkatan III berjumlah 108 (seratus delapan) orang yang terbagi menjadi 3 (tiga) kelas di BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Jalan Kyai Mojo, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Penanggungjawab Kapokja 2, Alif Noor Hidayati, mengatakan bahwa dalam memanfaatkan PMM, pendidik dan tenaga kependidikan dapat berkolaborasi dalam komunitas belajar. “Komunitas belajar yang ada, seperti forum Kepala Sekolah/Guru merupakan komunitas kolektif kolegial untuk mengembangkan kompetensi, professionalitas dan karakter”. Katanya.
Forum juga berperan memberi wadah untuk memotivasi meningkatkan kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan, memperoleh informasi berkaitan dengan kebijakan pendidikan dan mendiskusi permasalahan yang terjadi.
“Dengan demikian berbagai kegiatan di komunitas belajar/forum yang ada dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan PMM”. Katanya lagi
Alif menambahkan bahwa Berdasarkan data Monev implementasi kurikulum merdeka dan observasi pendampingan komunitas belajar menunjukkan bahwa komunitas belajar masih membutuhkan penguatan dalam fasilitasi anggotanya meningkatkan pemahaman dan implementasi kurikulum merdeka.
“Sehingga implementasi kurikulum merdeka oleh sekolah mandiri masih ada yang belum sesuai dengan panduan kurikulum”. Tambahnya.
Alih juga menjelaskan bahwa bila dikaitkan dengan rapor pendidikan, data dimensi A yaitu mutu hasil belajar menunjukkan masih ada sekolah yang level 1 dan 2. Perlu ada upaya untuk mendorong sekolah meningkatkan mutu hasil belajar literasi, numerasi, dan karakter profil pelajar pancasila.
“Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilakukan dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai kriteria yang telah ditetapkan”. Jelasnya.
Seperti diketahui Episode ke-15 Merdeka Belajar tentang Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diluncurkan. Sekolah penggerak dan sekolah yang mengimplementasikan kurikulum merdeka secara mandiri dapat memanfaatkan PMM untuk memahami dan mengimplementasikan kurikulum merdeka di satuan pendidikan.
Penulis: Syaifulloh/Editor: Tartib S&Yeni E