Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 9 April 2020Categories: Berita, Headline

Oleh: Sri Hartati, Widyaiswara LPMP Jawa Tengah
 
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan meluncurkan Program Pendidikan Guru Penggerak  (PPGP) dan rancangan Balai Guru Penggerak (BGP).   Informasi terkait dua program tersebut, telah dibahas dalam pertemuan virtual pada hari Rabu tanggal 8 April 2020 mulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 wib.  Pertemuan dipandu oleh Dr. Santi Ambarrukmi, M.Ed selaku Direktur Pendidikan  Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan,  Iwan Syahril Staf Khusus Menteri Bidang Pembelajaran dan Weilin Han.  Pertemuan virtual mengundang  empat kepala LPMP beserta korrdinator Widyaiswara yang meliputi LPMP Jawa Tengah, LPMP Sumatera Barat, LPMP Sulawesi Selatan dan LPMP DI Yogyakarta.  Terlibat juga secara aktif dalam pertemuan virtual dari Direktorat PPP GTK (Kasiman) , Setditjen GTK (Temu Ismail).  Nampak  terlibat juga Koordinator Widyaiswara dari P4TK dan LP3TK KPTK dilingkungan Ditjen GTK.
Pertemuan virtual melalui aplikasi video conference, menyangkut tiga hal yaitu ; 1)  Konsep pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak, 2) Rancangan Balai Guru Penggerak, dan 3) Peran Widyaiswara dalam PPGP dan BGP.
Prorgam Guru Penggerak, begitulah disebut sebagai istilah  yang akan digunakan selanjutnya (seperti yang sudah diketahui public, awalnya program Guru Merdeka).  Konsep merdeka belajar dan guru penggerak Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim viral sejak dirilis ke publik pada Jumat (22/11/2019) dalam peringatan  Hari Guru Nasional (HGN).    Gerakan reformasi pendidikan tidak cukup hanya di pemerintah atau  kurikulum saja, namun justeru gerakan di masing-masing sekolah yang dilakukan oleh guru.  Inilah yang dimaksud dengan  guru penggerak.   Guru penggerak ini diharapkan untuk mengambil tindakan yang muaranya memberikan hal yang terbaik untuk peserta didik.  Lalu, siapakah yang termasuk guru penggerak ?   Guru penggerak ini beda dari guru yang lain.  Guru penggerak adalah guru yang mengutamakan murid dari apa pun, bahkan dari kariernya, mengutamakan murid dan pembelajaran murid.   Karena itu mengambil tindakan-tindakan tanpa disuruh, diperintah, untuk melakukan yang terbaik.   Melalui kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nadiem Anwar Makarim,   pemerintah  akan  membantu memerdekakan guru penggerak untuk melakukan berbagai macam inovasi.   Tidak semua inovasi pasti langsung mengalami kesuksesan.  Inovasi yang dicoba, melalui beberapa  eksperimen mungkin nggak terlalu berhasil.   Tapi perlu  terus mencoba agar diketahui apa yang pas untuk sekolah masing-masing.
Guru Penggerak dibentuk melalui Program Pendidikan Guru Penggerak dikerjakan oleh Balai Guru Penggerak yang merupakan integrasi organisasi LPMP, P4TK, LPPKS, PP/BP PAUD Dikmas.
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pelatihan kepemimpinan bagi guru dalam jabatan yang memenuhi kualifikasi.  Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi  kepemimpinan dan paedagogik guru  sehingga dapat mengimplementasikan  pembelajaran yang sesuai dengan tahap  perkembangan siswa dan  menggerakan komunitas belajar bagi guru di dalam sekolah dan di luar sekolahnya, serta berpotensi menjadi pemimpin Pendidikan yang dapat mewujudkan well-being.     Berapa jumlah guru penggerak, tergantung siapa yang siap maju dan bergerak,  minimalnya  di tiap sekolah ada paling tidak satu.
Sementara ini, alur persiapan program dan linimasa, pada bulan April ini dimulai dengan pengembangan sistem seleksi, pendaftaran calon peserta Guru Penggerak, melalui Website Guru Penggerak (yang sudah launching).    Sampai dengan Mei, akan segera dilakukan seleksi fasilitator dari Widyaiswara (LPMP, P4TK, LPPKS, LP3TK KPTK), seleksi asesor, dan juga seleksi peserta yang dilakukan secara online.   Fasilitator dan asesor hasil seleksi, akan mengikuti Training of Trainer (TOT) di sekita bulan Juni.   Sedangkan untuk para Guru Penggerak akan mengikuti pelatihan yang direncanakan bulan Agustus 2020.   Pada kondisi sekarang ini, masih dirancang  kurikulum pelatihan serta training material baik berupa modul dan bahan pelatihan lainnya.  Desain pelatihan menggunakan Learning Management System, untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, serta mendistribusikan  program melalui internet  dengan fitur untuk kolaborasi secara online.    Pengembangan sistem e-learning pada program Pendidikan Guru Penggerak menjadi keniscayaan, mengingat perkembangan teknologi informasi  yang sangat mendukung baik mekanisme maupun konten. #sh