Published On: 14 July 2023Categories: Artikel Pendidikan

Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah dalam Melaksanakan “Management by Networking” Pendampingan Daerah*.

Oleh: Syaifulloh (Konsultan BBPMP Provinsi Jawa Tengah)

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, hubungan antarmanusia dan jaringan kerja semakin menjadi faktor penting dalam mencapai keberhasilan organisasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Konsep yang muncul sebagai pendekatan yang relevan untuk mengelola organisasi dan SDM BBPMP Jateng di masa mendatang adalah Management by Networking dalam mengawal kebijakan demi suksesnya Kebijakan Merdeka Belajar Kemendikbudristek

Pentingnya UPT BBPMP Melaksanakan Management by Networking

UPT Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pengembangan pendidikan di tingkat kabupaten/kota mealui kebijakan Merdeka Belajar Kemendikbudristek. Salah satu pendekatan yang digunakan oleh BBPMP Jawa Tengah dalam melaksanakan tugasnya adalah Management by Networking (MBN). MBN memungkinkan BBPMP Jawa Tengah untuk membangun jaringan dan kolaborasi yang kuat dengan kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

BBPMP Jawa Tengah berperan aktif dalam membangun jaringan kerjasama dengan instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan, lembaga pendidikan, sekolah, dan pihak terkait lainnya di tingkat kabupaten/kota. Dengan adanya jaringan yang luas, BBPMP Jawa Tengah dapat mengumpulkan dan menyebarkan informasi terkini, sumber daya, dan praktik terbaik dalam penjaminan mutu pendidikan kepada kabupaten/kota melalui PMO dan audinsi kepada Bupati/Walikota, DPRD, Dewan Pendidikan, Kemenag, Organisasi Kemasyarakatan (Muhammadiyah, NU) dan stakeholder pedidikan lain yang ada di daerah.

Pendapat Ahli Tentang Management by Networking

Management by Networking (MBN) adalah pendekatan manajemen yang berfokus pada pembangunan hubungan dan koneksi yang kuat di dalam dan di luar organisasi. Konsep ini menekankan pentingnya membangun jaringan yang luas, saling mendukung, dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam MBN, hubungan dan koneksi dianggap sebagai aset berharga yang dapat digunakan untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.

Para ahli dalam bidang manajemen dan pengembangan SDM telah mengungkapkan pendapat mereka tentang pentingnya Management by Networking dalam memajukan organisasi dan SDM di masa mendatang.

Menurut Dr. Ivan Misner, pendiri dan Ketua BNI (Business Networking International), networking merupakan keterampilan kunci yang perlu dikuasai oleh setiap individu dalam dunia bisnis. Dalam bukunya yang berjudul “Networking Like a Pro,” Misner menjelaskan pentingnya membangun jaringan yang kuat dan saling menguntungkan untuk memperluas peluang bisnis dan mencapai kesuksesan secara keseluruhan.

Dr. Rob Cross, seorang profesor di Babson College dan penulis buku “The Hidden Power of Social Networks,” juga menyoroti kekuatan hubungan dan jaringan dalam mencapai keberhasilan organisasi. Ia menekankan pentingnya memahami pola dan aliran informasi dalam jaringan kerja untuk meningkatkan kolaborasi, inovasi, dan efisiensi organisasi.

Dalam bukunya yang berjudul “The Power of People Skills: How to Eliminate 90% of Your HR Problems and Dramatically Increase Team and Company Morale and Performance,” Trevor Throness, seorang ahli SDM, mengemukakan bahwa kemampuan membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan adalah kunci keberhasilan dalam mengelola SDM. Dengan menggunakan pendekatan MBN, manajer dapat memanfaatkan jaringan mereka untuk memfasilitasi kolaborasi, pengembangan karyawan, dan mencapai tujuan organisasi.

Implementasi Management by Networking di Internal.

Implementasi konsep Management by Networking dapat diterapkan dalam pengembangan SDM dan pengelolaan organisasi dengan berbagai cara. Berikut adalah contoh implementasi MBN dalam SDM dan organisasi:

  1. Membangun jaringan internal: Manajer dapat mendorong karyawan untuk saling berkolaborasi dan berbagi pengetahuan melalui pembentukan tim lintas departemen atau platform komunikasi yang memungkinkan pertukaran ide dan informasi.
  2. Membangun jaringan eksternal: Organisasi dapat menjalin kemitraan strategis dengan mitra bisnis, lembaga pendidikan, atau organisasi profesional untuk saling mendukung dan berbagi sumber daya.
  3. Mengadakan acara networking: Mengatur acara atau kegiatan yang mendorong karyawan untuk berinteraksi, bertukar pengalaman, dan memperluas jaringan mereka, seperti seminar, workshop, atau pertemuan industri.
  4. Menggunakan teknologi networking: Memanfaatkan platform jaringan sosial atau alat kolaborasi online untuk memfasilitasi komunikasi dan pertukaran informasi antara karyawan.
  5. Memperkuat komunikasi internal: Membangun sistem komunikasi yang efektif di dalam organisasi untuk memastikan informasi yang relevan dan penting dapat dengan cepat disebarluaskan kepada seluruh karyawan.

Dalam era yang semakin terhubung ini, Management by Networking menjadi pendekatan yang relevan dan penting dalam mengelola organisasi dan SDM di masa mendatang. Dengan membangun hubungan dan jaringan yang kuat, organisasi dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif, sedangkan SDM dapat berkembang secara personal dan profesional melalui kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.

Implementasi Management by Networking di Eksternal

Kolaborasi dalam Pendampingan yang dilakukan oleh  BBPMP Jawa Tengah melakukan pendampingan langsung kepada kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Melalui pendekatan MBN, BBPMP Jawa Tengah berkolaborasi dengan pihak terkait di daerah, seperti: Gubernur, Perguruan Tinggi, Bupati/Walikota, DPRD, Dewan Pendidikan, Kemenag, Muhammadiyah, NU, Pedidikan Katolik, Kristen, Pondok Pesantren, komite sekolah dan pihak lain yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya yang berguna dalam peningkatan mutu pendidikan.

Mendorong Pertukaran Pengalaman: BBPMP Jawa Tengah juga memiliki peran dalam mendorong pertukaran pengalaman antara kabupaten/kota dalam konteks penjaminan mutu pendidikan. Misalnya, dengan mengadakan forum atau pertemuan rutin antara kabupaten/kota untuk berbagi praktik terbaik, mengidentifikasi tantangan bersama, dan mencari solusi yang inovatif. Pertukaran pengalaman ini memperkuat kerjasama dan memberikan wawasan baru dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayah Jawa Tengah.

Pelatihan dan Pengembangan SDM: BBPMP Jawa Tengah berperan dalam menyediakan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di kabupaten/kota. Melalui MBN, BBPMP Jawa Tengah dapat menjalin kerjasama dengan kabupaten/kota dalam menyelenggarakan pelatihan, lokakarya, atau konferensi yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan di wilayah tersebut.

Penyebaran Informasi dan Teknologi: BBPMP Jawa Tengah memiliki peran penting dalam menyebarkan informasi terkait penjaminan mutu pendidikan dan penggunaan teknologi pendidikan kepada kabupaten/kota. Dengan menggunakan MBN, BBPMP Jawa Tengah dapat memperluas jangkauan penyebaran informasi dan memfasilitasi akses terhadap sumber daya dan teknologi terkini yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di kabupaten/kota.

Melalui pendekatan Management by Networking, UPT BBPMP Jawa Tengah mampu menjalankan peran yang efektif dalam melaksanakan pendampingan di kabupaten/kota. Dengan membangun jaringan kerjasama, kolaborasi, dan pertukaran informasi yang kuat, BBPMP Jawa Tengah berkontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di tingkat lokal. Semua ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan mendorong kesuksesan dalam dunia pendidikan mealui Kebijakan Merdeka Belajar demi tercapainya Profil Pelajar Pancasila di Jawa Tengah.

*Diolah dari Berbagai Sumber