Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Lulud Prijambodo Ario Nugroho
Pengembang Teknologi Pembelajaran LPMP Jawa Tengah
Awal tahun 2021 pemerintah telah mengisyaratkan bahwa warga sekolah harus terampil melakukan pembelajaran dengan menggunakan moda daring. Pembelajaran secara daring dapat dilakukan menggunakan strategi pembelajaran terkini, salah satunya adalah pembelajaran blended. Isyarat ini, ditandai dengan diberikannya akun belajar.id bagi seluruh warga sekolah (peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan). Seluruh warga sekolah maupun para instrukturnya saat ini telah dapat menikmati layanan googlesuite secara gratis. Dampak pemberian akun ini adalah guru dapat memanfaatkan seluruh fasilitas google untuk melakukan proses pembelajaran. Dengan memberikan fasilitas ini, kemdikbud sangat berharap, bahwa proses pembelajaran dapat berlangsung lebih dinamis, dan bukan hanya sekadar tatap muka melalui video converence.
Pemberian akun belajar secara gratis bagi seluruh guru dan peserta didik, merupakan sebuah keputusan berani. Dalam kasus ini, pemerintah sangat support terhadap perubahan proses pembelajaran. Ya, proses belajar di sekolah harus berubah. Keputusan ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam merubah pembelajaran manual menjadi pembelajaran Hyper. Karena proses pembelajaran selanjutnya merupakan proses belajar hyper. Mengapa? Karena pembelajaran milenial sudah diresmikan dengan penggunaan platform hyper dari googlesuite, sekaligus memanfaatkan hypermedia pembelajaran. Pada googlesuite tersedia google classroom. Google classroom memiliki fungsi sebagai managemen pembelajaran kelas maya. Kemudian juga terdapat web search. Web search bermanfaat untuk mencari dan menambah sumber belajar utama atau pendamping selama proses pembelajaran daring bagi peserta didik dan guru. Tentu saja, tanpa melupakan rumah belajar yang sudah merintis salah satunya adalah buku sekolah elektronik sebagai sumber belajar utama. Pada google juga telah tersedia fasilitas youtube, dimana youtube juga dapat bermanfaat menjadi sumber belajar utama atau pendamping. pembelajaran blended, masih terdapat sedikit simpang siur penerapannya. Tentu saja karena beragam informasi masuk kepada para guru, dan juga melalui beragam sumber. Tentu saja kesimpang siuran tersebut, juga sempat memicu beberapa kegalauan guru tentang bagaimana cara membelajarkan peserta didik secara efektif, saat mereka menerapkan pembelajaran blended. dan akhirnya kembali lagi, guru pengin kembali ke pembelajaran tatap muka. Tetapi akan sangat kami sayangkan, jika nanti pada waktunya mereka sudah kembali ke pembelajaran tatap muka, para guru akan melukan proses pembelajaran blended, yang telah mereka terapkan selama lebih dari satu tahun ini.
Bagi kami, prosedur pembelajaran blended lah, permasalahan utama mereka saat ini. Guru enggan menerapkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan beragam model pembelajaran blended. Selama ini, mereka beranggapan bahwa pembelajaran blended dan daring merupakan proses pembelajaran “sulit kendali”. Artinya mereka sulit mengendalikan proses belajar peserta didik, dan keberagaman informasi dapat masuk ke peserta didik.
Salah satu solusi untuk mengatasi kondisi “sulit kendali” tersebut, pengembang teknologi pembelajaran LPMP Jawa Tengah menawarkan satu prosedur pembelajaran blended. prosedur pembelajaran blended dirancang untuk meningkatkan aktivitas peserta didik. Salah satu teknik untuk meningkatkan aktivitas belajar, adalah dengan men “detil”kan kegiatan belajar peserta didik dan aktivitas pendidik. Penajaman kegiatan belajar, dapat diwujudkan dengan menggunakan satu model pembelajaran blended, dalam hal ini digunakan model pembelajaran blended BaKuLiKan. Penajaman dilakukan pada kegiatan belajar masing-masing subyek belajar dan interaksinya terhadap akun belajar.id dan materi belajar. Hasil akhirnya, diharapkan dapat memaksimalkan aktivitas belajar peserta didik dapat terwujud. Dan tentu saja proses belajar ini menjadi sebuah belajar bermakna. Karena tanpa belajar bermakna, mustahil tampaknya bagi kita untuk meningkatkan keterampilan literasi maupun penguatan karakter peserta didik.
[caption id="attachment_4802" align="aligncenter" width="689"] Gambar 1 empat komponen pembentuk aktivitas belajar peserta didik[/caption]
Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan alternatif prosedur pembelajaran blended dengan memanfaatkan akun belajar.id. khususnya jika guru akan menggunakan model pembelajaran BaKuLiKan.
Akun belajar.id
Akun belajar, akan menjadi sarana resmi pemerintah saat akan berkomunikasi dengan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Seluruh informasi resmi akan disampaikan melalui akun belajar.id. Sebenarnya apa sih akun belajar itu? Akun belajar, sebenarnya program kerja sama antara pemerintah dengan google. Dalam hal ini google merupakan penyedia akun bagi seluruh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan guru (atau kami istilahkan sebagai warga belajar). Layanan diberikan oleh google kepada warga sekolah dalam bentuk memberikan email dengan fasilitas googlesuite. Apa keistimewaan dari google suite ini? Maka dapat kami jawab banyak. Semua layanan premium google diberikan kepada warga belajar di Indonesia. Diantaranya adalah layanan penyimpanan data tanpa batas, layanan peyimpanan bersama, dan tentu saja seluruh layanan standar email google ada pada layanan googlesuite ini. Kemudian, akun untuk warga dikemas dalam bentuk akun belajar. sebagai contoh trikristanto@guru.smp.belajar.id.
Selain menjadi sarana resmi antara pemerintah dengan warga belajar, akun belajar juga dapat dimanfaatkan untuk mengelola dan melakukan pembelajaran secara online, pembelajaran dapat dilakukan secara sinkronus maupun asinkronus. Karena sebagaimana fasilitas akungoogle, maka akun belajar juga memiliki fasilitas untuk melakukan pembelajaran online ataupun jarak jauh. Beberapa fasilitas tersebut diantaranya adalah googlemeet, google classroom, google slide dan masih banyak lagi fasilitas pada akun belajar.id. Warga belajar mari kita pelajari dengan cermat isi akun belajar.id anda.
Bagaimana cara mendapatkan akun belajar? Pada laman www.belajar.id sudah ada petunjuk dan prosedur cara mendapatkan akun premium ini. Silakan diikuti prosedur tersebut, sampai mendapat akun terkonfirmasi aktif. Warga belajar, setelah mendapat konfirmasi akun, mereka dapat masuk ke googlesuite melalui akun masing masing. Cara masuk ke akun googlesuite, adalah dengan cara login ke google standart, kemudian memasukkan akunnya seperti saat memasukkan akun google biasa. Nah setelah login, warga belajar sudah berada pada laman akun masing-masing.
Apa saja Tindakan warga belajar setelah masuk pertama kali? Kalau boleh memberi saran silakan pelajari kembali fitur fitur pada googlesuite. Kenali, coba kemudian mari kita rencanakan bagaimana memanfaatkannya pada proses pembelajaran. sehingga hasil belajar menjadi bermakna dan maksimal.
Prosedur Pembelajaran Blended Bakulikan dengan memanfaatkan akun belajar.id
Model Pembelajaran Blended BaKuLiKan, merupakan model pembelajaran inovasi baru tertutama untuk desain pembelajaran blended. Model Pembelajaran BaKuLiKan sendiri, sebenarnya juga merupakan model pembelajaran inovasi dengan tujuan utamanya adalah untuk memberikan akti vitas belajar terkendali sehingga dapat membantu guru untuk meningkatnkan kreativitas peserta didik. Uji efektivitas telah dilakukan pada tahun 2004 oleh Nugroho, dan alhamdullillah telah dilakukan beberapa penelitian lanjutan mengenai konsistensi peningkatan kreativitas peserta didik saat mereka belajar dengan menggunakan model pembelajaran.
Kreativitas peserta didik pada proses pembelajaran, dapat ditingkatkan karena guru selalu memberi kesempatan kepada peserta didik utuk belajar mandiri melalui tahap belajar Baca. Dapat disimpulkan bahwa model BakuLiKan, dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan literasi pada peserta didik.
Keajegan hasil penelitian tentang model BaKuLiKan inilah, menimbulkan ketertarikan pengembang muncul dan mencoba meng “upgrade” model ini, menjadi sebuah model Pembelajaran Blended BaKuLiKan. Proses belajar peserta didik saat melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ini melalui empat tahap, yaitu “membaca”,” berdiskusi”, “melihat” dan “melakukan”.
Perubahan mendasar pada model pembelajaran blended adalah pada pendekatan pembelajarannya. Pendekatan pembelajaran diubah, karena lingkungan belajar berkembang. Perubahan pendekatan pembelajaran, tentu saja juga merubah strategi pembelajaran, metode dan taktik pembelajarannya. Dalam hal ini, karena terjadi pengembangan lingkungan belajar peserta didik, maka juga dikembangkan strategi dan metode pembelajaran blended.
Sintaks pembelajaran atau biasa kita kenal dengan sebutan prosedur pembelajaran adalah urutan pembelajaran. sintaks pembelajaran atau biasa kita sebut sebagai prosedur merupakan pembeda proses pembelajaran antara satu model dengan model pembelajaran lainnya. Prosedur pembelajaran merupakan bagian metode bagi guru dalam membelajarkan para peserta didik. Prosedur pembelajaran model pembelajaran blended, tidak ada perubahan dari model pembelajaran standar. Akan tetapi, ketika model pembelajaran blended kita sintesakan dengan model pembelajaran lainnya, tentu saja mengubah prosedur pembelajaran. perubahan prosedur pembelajaran sintesa inilah, kemudian kita perdetil, sehingga memudahkan guru dalam menerapkan model pembelajaran sintesa ini.
Prosedur pembelajaran blended BaKuLiKan, dikembangkan dengan mensintesakan dua model pembelajaran, yaitu model pembelajaran blended dengan model pembelajaran BaKuLiKan. Prosedur pembelajaran dicoba disusun secara detil kegiatan guru dan peserta didik, sehingga muncul aktivitas belajar peserta didik. Aktivitas belajar peserta didik, merupakan roh dari proses pembelajaran. siapapun gurunya dan pada jenjang apapun. Kata kunci aktivitas belajar maksimal adalah model pembelajaran, media pembelajaran dan materi sudah sinkron. Upaya sinkronisasi tiga ranah tersebut terpusat pada bagaimana prosedur pembelajaran disusun. Pada tulisan ini, sengaja dituliskan prosedur pembelajaran, dengan memadukan dua indikator supaya aktivitas pembelajaran maksimal, yaitu model pembelajaran blended BaKuLiKan dengan pemanfaatan Akun Belajar. selanjutnya, guru masih harus menyinkronkan prosedur pembelajaran dengan materi pelajaran masing masing mata pelajaran. Materi pelajaran, sangat kami sadari bahwa tidak semua materi pelajaran dapat disampaikan kepada peserta didik menggunakan model pembelajaran blended BaKuLiKan. Dalam hal ini, guru “tolong pahami Karater masing masing mata materi pelajaran”.
Satu hal lagi, guru harus mampu bermain peran. Pada pembelajaran BaKuLiKan, guru perlu memainkan peran yang berbeda pada tiap tahap. Misal pada tahap membaca, disini guru cukup berperan sebagai pendamping. Pada tahap belajar diskusi, maka guru harus mampu bermain peran sebagai moderator dan fasilitator. Kemudian saat kegiatan melihat, maka peranan guru lebih dominan sebagai fasilitator. Nah pada kegiatan melakukan, guru lebih berperan sebagai pembimbing dan evaluator. Sifat evaluator adalah untuk menguji statemen atau solusi- kreatif dari peserta didik, sehingga mereka akan semakin percaya diri, serta konsep yang mereka bangun semakin kokoh. Pada penerapan pembelajaran blended BaKuLiKan, keahlian guru dalam memainkan peran ini, juga merupakan kunci keberhasilan proses pembelajaran dengan aktivitas belajar maksimal.
Tabel 1. Prosedur Pembelajaran Blended Bakulikan berbasis akun belajar.id
Penutup
Prosedur pembelajaran blended BaKuLiKan berbasis AKun.belajar.id, mudah mudaham dapat meng”inspirasi” guru (sebenarnya saya lebih suka istilah guru daripada pendidik). Menurut penulis, istilah “guru” lebih luwes (mohon maaf nggih). Nah, guru, tentu saja untuk menjadi terbiasa membelajarkan pesert didik menggunakan teknologi terkini, atau dalam hal ini adalah Akun Belajar.id, bukanlah hal mudah. Kalau hanya sekadar paham dan bisa, sebentar saja waktu untuk itu, dan panjenengan bisa.
Satu hal penting bagi guru, belajar lah menjadi aktor yang baik, sehingga beragam peran dapat dimainkan dengan baik. Untuk menjadi terampil dan ahli memang sulit dan tentunya memerlukan jam terbang.
Menerapkan pembelajaran berbasis akun belajar.id merupakan hal mudah, asal menggunakan prosedur pembelajaran dengan tepat. Jangan takut untuk merubah kebiasaan lama. Dan jangan lupa untuk selalu melakukan pembelajaran sesuai dengan prosedur pembelajaran. Perubahan pembelajaran merupakan keniscayaan, walau lambat tapi pasti..
Daftar Rujukan
Wijoyo, Hadion. 2021. Efektivitas belajar dimasa pandemic. Jakarta: Insan Cendekia Mandiri
Dwiyogo, Wasis D. 2018. Pembelajaran Berbasis Blended Learning. Depok: Raja Grafindo.
Hwang, A. 2018. ‘Online and Hybrid Learning’, Journal of Management Education, 42(4), pp. 557–563. doi: 10.1177/1052562918777550
Siberman, M. 2017. Active learning (101 strategi pembelajaran aktif). Nuansa Cendekia. Bandung.
Sumantri, Mohammad Syarif. 2015. Strategi Pembelajaran; Teori dan Praktek di Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Bart, M. (2014). Blended and flipped: exploring new models for effective teaching 113 and learning. Faculty focus (Special Report). Madison, Wisconsin: Magna Publications.
Darmawan, D. (2014). Pengembangan E-Learning: Teori dan Desain. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ibnu, T, 2014. Mendesain model pembelajaran inovatif, progressif, dan konstektual : konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum 2013. Jakarta: Kencana
Nugroho, LPA.2021.Development of BAKULIKAN Blended Learning Model Using ADDIE Pattern. Semarang:Journal of Curriculum Indonesia, 2021.
Febriani. 2016. Pengaruh Strategi Pembelajaran Bakulikan Terhadap Hasil Belajar Pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri I Bajeng Barat. UIN.Jurnal Pendidikan Islam: Makasar