Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 31 August 2019Categories: Berita

SRONDOL KULON, SEMARANG_Sekretariat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Sesditjen Dikdasmen) memberikan asistensi berbasis hasil penilaian kinerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) LPMP Jawa Tengah. Kegiatan asistensi dilaksanakan oleh Tim SPI Pusat Ditjen Dikdasmen, Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Setditjen Dikdasmen dan Inspektorat Jenderal pada hari Jumat, 30 Agustus 2019.  Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bagian Umum, Kepala Bidang Pemetaan dan Supervisi Mutu Pendidikan, Kepala Seksi Supervisi Mutu Pendidikan dan Ketua serta anggota SPI LPMP Jawa Tengah.  Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengetahui kondisi riil pelaksanaan SPI di LPMP Jawa Tengah, memberikan pemahaman dan pembinaan atas keberadaan SPI, dan memberikan semangat serta dorongan terhadap anggota SPI melalui penilaian dan evaluasi keberhasilan kinerjanya. Melalui asistensi dan penilaian ini, diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi yang memuat kondisi obyektif keberadaan Tim SPI di LPMP Jawa Tengah serta saran dan rekomendasi langkah-langkah perbaikan yang perlu segera dilakukan.
Dalam sambutannya Kepala Bagian Umum LPMP Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, SE, M.Si mengatakan bahwa SPI LPMP Jawa Tengah sejak dibentuk tahun 2012 telah mengalami penambahan jumlah anggota hingga saat ini berjumlah 15 orang. Peningkatan jumlah anggota ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja SPI. Dalam perkembangannya, SPI menghadapi beberapa tantangan antara lain kompetensi pengawasan dan adanya kesibukan tugas pokok dari para anggota. Untuk menjawab tantangan tersebut, LPMP Jawa Tengah berupaya untuk meningkatkan kompetensi pengawasan melalui capacyty building maupun benchmarking ke satuan kerja (satker) lain yang memiliki kinerja SPI baik. Dengan adanya asistensi berbasis hasil penilaian kinerja SPI ini memberikan kesempatan yang baik bagi Tim SPI LPMP Jawa Tengah untuk mengkonsultasikan kendala dan hambatan yang dihadapi dan mendapatkan bimbingan serta arahan dalam rangka perbaikan dan peningkatan kinerja SPI LPMP Jawa Tengah.
Mengawali kegiatan asistensi, Subiyantoro, M.Si dari Inspektorat Jenderal memberikan apresiasi kepada Tim SPI LPMP Jawa Tengah yang telah memiliki profil yang dikemas dengan sangat baik. Profil ini bisa menginspirasi bagi SPI satuan kerja yang lain. Selanjutnya menyampaikan bahwa kedatangan Tim ke LPMP Jawa Tengah dalam rangka asistensi serta pembinaan kepada SPI satker. Dalam kegiatan ini, Tim asistensi akan melaksanakan observasi, studi dokumen dan wawancara berdasarkan panduan instrumen penilaian kinerja SPI LPMP Jawa Tengah yang sudah diisi oleh sebelumnya.
Selanjutnya, Bilal Al Hanifi dari Bagian Keuangan dan BMN Sesditjen Dikdasmen melakukan klarifikasi diselingi dengan diskusi mengenai penilaian kinerja SPI LPMP Jawa Tengah. Mengacu pada instrumen penilaian kerja SPI, ada 7 (tujuh) indikator yang dinilai yaitu meliputi indikator organisasi/keanggotaan, perencanaan penugasan, ruang lingkup penugasan, pelaksanaan penugasan, pelaporan, tindak lanjut dan pembinaan. Setiap indikator dijabarkan ke dalam beberapa sub indikator. Penilaian yang telah dilakukan dan dituangkan ke dalam instrumen penilaian dikonfirmasi berbasis bukti, keterangan dan data pendukung.
Dialog, diskusi dan konsultasi berlangsung dengan santai dan ringan, tetapi tetap pada tujuan yaitu menggali tingkat antusiasme, kepedulian, motivasi, dan semangat kinerja SPI LPMP Jawa Tengah. Kegiatan berjalan dengan lancar dan dalam situasi kekeluargaan, menghasilkan ide-ide dan solusi atas kendala-kendala yang dihadapi. Kendala utama yang dihadapi adalah kurangnya kompetensi pengawasan. Untuk itu direkomendasikan kepada LPMP Jawa Tengah agar memfasilitasi peningkatan kompetensi pengawasan SPI sebagai wujud komitmen lembaga dalam mengefektifkan tugas dan fungsi SPI. Seluruh elemen SPI menyambut kegiatan ini dengan positif dan responsif. Dengan adanya kegiatan asistensi ini bisa memperoleh pencerahan dalam menentukan langkah perbaikan kinerja selanjutnya. (JP)