Oleh Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo)
Strategi Tali Bambuapus Giri
Purworejo – Senin, 20 November 2023, Dindikbud Kabupaten Purworejo menjadi tuan rumah bagi kegiatan Supervisi Orientasi Teknis Peningkatan Literasi dan Numerasi (Ortek Litnum) yang diadakan di Ruang Aula B lembaga tersebut. Acara ini dihadiri oleh 13 peserta yang sebagian besar adalah Wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum dari berbagai SMP di Kabupaten Purworejo, yang sebelumnya telah mengikuti kegiatan Ortek Litnum di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan (BBPMP) Jateng.
Kegiatan ini dilandaskan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang menegaskan bahwa standar kompetensi lulusan pada Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar difokuskan pada persiapan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, penanaman karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Sesi pendaftaran dimulai pukul 13:00, dilanjutkan dengan pembukaan resmi acara pada pukul 13:30 oleh Paryono, M.Pd., Kabid SMP Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Purworejo, Paryono, M.Pd. Paryono dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi numerasi sebagai fondasi utama untuk kemajuan pendidikan di tingkat SMP. Pengarahan dan materi evaluasi kemudian diberikan oleh Dr. Mampuono, koordinator wali wilayah BBPMP Jateng untuk kabupaten Purworejo. Doktor bahasa Iggris lulusan Unnes yang banyak menggerakkan literasi berbasis teknologi dan AI (kecerdasan buatan) ini sekaligus menjadi narasumber ahli di bidang literasi numerasi yang banyak memberikan wawasan dan strategi pengembangan literasi numerasi di SMP.
Salah satu momen inti dari kegiatan supervisi ini adalah laporan progres Rencana Tindak Lanjut (RTL) oleh para peserta, yang dengan antusias mempresentasikan implementasi literasi numerasi di sekolah masing-masing. Sesi diskusi dan tanya jawab juga menjadi poin penting, di mana peserta saling berbagi pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh selama pelaksanaan RTL kegiatan Ortek Litnum.
Dr. Mampuono dalam paparannya mengatakan bahwa berlandaskan Forum Ekonomi Dunia (2015), literasi keterampilan dasar seseorang mencakup kemampuan menggunakan segenap potensinya dalam kehidupan, baik berupa pengetahuan maupun keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. Hal ini melibatkan kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk mencapai kecakapan hidup yang optimal.
“Konsep literasi yang disoroti dalam Forum Ekonomi Dunia (2015) sangat nyata dalam enam aspek utama, melibatkan baca-tulis, numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewargaan. Gerakan Literasi Sekolah (2016) turut menggarisbawahi betapa pentingnya kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas di tengah dinamika masyarakat dan perkembangan teknologi,” kata Dr. Mampuono.
“Literasi tidak hanya sebatas penguasaan keterampilan dasar seperti membaca dan menulis, melainkan juga melibatkan pemahaman mendalam terhadap sains, kecakapan dalam penggunaan teknologi digital, serta pemahaman finansial untuk mendukung kehidupan yang lebih baik. Oleh karena itu, konsep iterasi literasi menjadi fondasi integral dalam menjawab tuntutan zaman yang semakin kompleks,” lanjut Dr. Mampuono menjelaskan,
Undang-Undang No. 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan (2017) memperkuat konsep iterasi dengan menekankan kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis, memungkinkan setiap individu untuk mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
Dalam sesi refleksi Dr. Mampuono mengingatkan kepada peserta Supervisi Ortek Litnum untuk terus mengembangkan literasi sepanjang hidup mereka. Mereka diberikan kesadaran akan pentingnya menjadi pembelajar sepanjang hayat, pembelajar mandiri yang menjadikan setiap kesempatan sebagai potensi pembelajaran baru. Instruksi tersebut mendorong peserta untuk mengimplementasikan secara aktif pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh selama mengikuti Ortek Litnum di BBPMP Jateng. Hal ini mencakup berbagi pengetahuan dan pengalaman sebanyak mungkin, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, agar manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.
Melalui implementasi yang gigih dan berkelanjutan, diharapkan bahwa partisipasi peserta dalam menyebarkan pengetahuan literasi dan numerasi yang mereka peroleh dapat memberikan dampak positif signifikan. Fokusnya pada peningkatan level literasi dan numerasi di kalangan siswa SMP, diharapkan bahwa upaya kolaboratif ini akan menciptakan efek domino, meningkatkan pemahaman dan keterampilan literasi di seluruh jenjang pendidikan. Dengan demikian, peserta Ortek Litnum dianggap sebagai agen perubahan yang berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat. -DR. Mampuono.