Published On: 7 October 2022Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

PMO Kota Tegal yang dilaksanakan hari Rabu (5/10/22) Dihadiri Waliwilayah, Pejabat Dinas Pendidikan, Koordinator Fasilitator dari BBGP, Konsultan dan Fasilitator.

Kota Tegal – – Dinas Pendidikan Kota Tegal mengadakan PMO di salah satu sekolah penggerak sebagai “shohibul hajat” pada hari Rabu (5/10/22) yang sudah menjadi kewajiban koordinator sekolah penggerak dalam menyampaikan hasil pendampingan kepada fasilitator sekolah penggerak. Akan ada perbaikan yang sudah disusun dalam forum koordinasi yang akan disampaikan dalam pendampingan di bulan oktober.

Dalam paparannya Heri Dwiyanto, koordinator sekolah penggerak di kota tegal dari BBGP Provinsi Jawa Tengah menyampaikan, bahwa untuk jenjang Paud/TK, dapat didefinisikan bahwa sekolah telah melakukan IHT kepada guru, untuk peningkatan komptensi guru.

“Perancangan P5 juga sudah dilakukan dengan melibatkan pengawas dan komunitas belajar yang ada, dalam mendukung pelaksanaan P5. Perlu ditingkatkan implementasi P5 nya”, Terangnya via daring.

Selanjutnya diterangkan bahwa kolaborasi dengan masyarakat perlu ditingkatkan pada jenjang Paud/TK. Hal yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana KS TK memimpin guru nya dalam perencanaan proses belajarnya kepada murid.

“Pada aspek sumber daya manusia, tidak ada masalah karena sudah terpenuhi kebutuhannya. Untuk anggaran juga sudah tercukupi. Untuk jenjang SMP, yang perlu ditingkatkan yaitu berkolaborasi dengan masyarakat.
Tahapan pelaksanaan dalam implementasi kurikulum merdeka di satuan Pendidikan, implementasi P5 masih berpusat pada produk yang dihasilkan”. Terangnya lagi.

Heri juga menerangkan bahwa sebagian besar sekolah, guru masih mendominasi pembelajaran, guru sudah berkoordinasi dengan rekan sejawat tetapi belum maksimal.

“Assesmen yang dilakukan guru baru sebatas memberi nilai belum digunakan untuk merancang pembelajaran. Sudah berkoordinasi dengan orang tua maupun dengan masyarakat namun belum berkaitan dengan pembelajaran”. Tegasnya.

Sementara itu Nur Vera Z, dari Dinas Pendidikan Kota Tegal, menyampaikan terkait dengan anggaran, “sekolah Ketika melaksanakan kegiatan, sebagai contoh sekolah penggerak yang melaksanakan gelar karya, sedangkan dari pemerintah daerah memfasilitasi dalam pelaksanaan tersebut”. Terangnya.

Sementara untuk efektivitas kepemimpinan kepala sekolah, nantinya akan melakukan penguatan atau koordinasi dengan masing-masing fasilitator untuk bisa meningkatkan kinerja atau hal-hal yang akan dicapai dalam pelaksanaan sekolah penggerak. Akan dibentuk juga pokja IKM per jenjang.

“Kami akan bentuk Pokja yang akan efektif mendampingi di setiap kecamatan agar semua sekolah penggerak bisa berjalan dengan maksimal dan sekolah pelaksana IKM juga mencapai standar yang baik dalam pemanfaatan PMM (Platform Merdeka Mengajar”. Tanbahnya.

Ahmad Mudlofir Koordinator Waliwilayah Kota Tegal menyampaikan bahwa sejak awal Khitoh Kota Tegal adalah selalu berupaya menjadi yang terbaik dalam dukungann pelaksanaan PSP maupun IKM berupa qnggaran dari Pemkot melaluiDinas Pendidikan.

“Pelaksanaan PSP di Kota Tegal terus bergerak, bahkan untuk login sudah mencapai 100%. Untuk PSP sudah melaksanakan IKM melalui PMM. Di luar dari PSP menerapkan dalam bentuk IKM mandiri. Untuk saat ini yang menjadi patokan posisi yaitu penyelesaian topik nya, diharapkan beberapa minggu mendatang seluruh topik bisa diselesaikan karena itu merupakan bekal utama guru dalam proses belajar mengajar”. Pesannya.

Sementara itu Syaifulloh yang mendampingi kegiatan memberikan tambahan sesuai keterangan yang disampaikan oleh Sekdin dan Kabid yang hadir terkait anggaran nyata untuk PSP dan IKM sudah masuk di RKA bisa menjadikan Pemda telah melaksanakan kegiatan sesuai MOU dengan Kemendikbudristek.

“Kota Tegal telah menganggarkan melalaui Dinas Pendidikan untuk Program Sekolah Penggerak (PSP) dan ini sudah menjadi bukti dilaksanakannya  butir MOU, adanya anggaran APBD untuk PSP. Karena itu perlu segera dibuatkan Perwali peningkatan mutu pendidikan melalui dukungan PSP dan IKM”. Pesannya.

Ahmad Mudlofir menambahkan bahwa seluruh kegiatan baik dukungan untuk PSP dan IKM telah dilaksanakan di Kota Tegal, agar melembaga, selanjutnya perlu dibuat Perwali yang mendukung program sekolah penggerak.

“Perwali ini bisa dibuat judul sesuai kebutuhan Kota Tegal dalam mencapai mutu pendidikan bisa melalaui program sekolah penggerak dan implementasi Kurikulum merdeka”. Imbuhnya.

Terkait dengan PMM, sekitar 2 hari yang lalu ada kegiatan zoom meeting dengan pusat, program dari pusat tidak ada target, karena daerah juga tidak ingin mengejar prosentase. Karena akan terkesan tergesa gesa. Berkaitan dengan per dabin, ada rencana membentuk pokja IKM per daerah binaan untuk jenjang TK, dan SD sedangkan kegiatan  MGPM untuk jenjang SMP sebagai salah satu RTL

“Rencana Tindak Lanjut: Dinas Pendidikan Kota Tegal akan menyiapkan penghargaan untuk sekolah penggerak tahap I, sudah berkoordinasi dengan komisi I, pemda terkait dengan anggaran. Akan melakukan pelatihan micro teaching dalam pembelajaran paradigma baru untuk jenjang TK, SD dan SMP”. Imbuh Vera saat memberikan penutup kegiatan