By: Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo)
Purworejo, 9 Oktober 2023 – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo menggelar acara Project Management Office (PMO) bulan Oktober ini pada hari Senin, 9 Oktober 2023, di aula lantai 3 kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten tersebut. Keputusan ini diambil untuk menyesuaikan jadwal padat dinas selama sepuluh hari pertama di bulan Oktober, ketika hampir seluruh personelnya terlibat dalam berbagai kegiatan.Acara bulanan yang bertujuan sebagai sarana advokatif dari BBPMP Jateng kepada Disdik Purworejo yang menandai komitmen bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan di Purworejo ini dimulai pukul 13.00 sampai 16.00 WIB.
Kepala Bidang Kurikulum SMP Disdik Purworejo, Paryono, dalam sambutan pembukaan menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan berkelanjutan dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah (BBMP Jateng). Kehadiran lembaga ini telah sangat membantu dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Purworejo.
“Kami berterima kasih yang sebesar besarnya kepada wali wilayah Purworejo, Bapak Dr. Mampuuono, Pak Suhardi, dan Mas Nendya dan tim yang tidak bosan-bosannya selalu mendampingi kami untuk memajukan pendidikan di Purworejo. Dari level adoption rate Platform Merdeka Mengajar (PMM) ranking 34 dari 35 kabupaten kota se Jateng, kami bisa mengejar ketertinggalan menjadi posisi 10 besar, meskipun kemudian agak menurun tetapi kami bersama sama terus berjuang. Kami juga berterima kasih atas kehadiran daring Pak Nico, dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jateng. Semoga sumbang sih premikiran pada rapat PMO kali ini bisa menjadi informasi dan bahan berharga untuk pendidikan yang lebih baik di Purworejo di waktu-waktu mendatang.”
Acara yang dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Disdik kabupaten Purworejo dan utusan para guru dan kepala sekolah ini direncanakan fokus pada pembahasan masalah di sekitar aktivasi akun belajar.id, rapor pendidikan, dan penggunaan PMM. Ketiga hal tersebut dianggap paling krusial untuk dibahas dibandingkan beberapa objektif lain dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
“Fokus utama acara PMO kali ini adalah mengatasi tantangan terkait aktivasi akun belajar.id di Purworejo. Selain itu, acara ini menekankan penggunaan PMM (Platform Merdeka Mengajar) dan pemanfaatan rapor pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Acara ini menegaskan komitmen untuk memperbaiki sistem pendidikan di Purworejo dengan cara menjelajahi, mengidentifikasi masalah, dan menggagas solusinya,” kata Mampuono, koordinator wali wilayah BBPMP Jawa Tengah untuk kabupaten Purworejo.
Kegiatan ini berlangsung hybrid karena juga diikuti secara daring dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah. Nico, PIC yang bertugas untuk Kabupaten Purworejo dalam paparannya membahas berbagai isu masalah yang dihadapi Sekolah Penggerak dan rencana kegiatan sebagai solusinya. Masalah tersebut di antaranya meliputi manajemen dan pengembangan sekolah, implementasi pembelajaran di kelas, iklim keamanan dan inklusivitas, dan peningkatan kapasitas guru. Paparan menampilkan dashboard yang digunakan untuk mendokumentasikan berbagai permasalahan dan solusi yang dilakukan oleh Fasilitator Sekolah Penggerak di sekolah-sekolah tersebut.
Gambar: Suasana pertemuan PMO bulan Oktober di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo.
Menariknya, permintaan BBPMP agar Disdik Purworejo mengundang operator yang bertanggung jawab atas aktivasi akun belajar.id tidak hanya diakomodir, tetapi apa yang dipersiapkan oleh Disdik lebih dari itu. “Disdik Purworejo telah membentuk satgas khusus yang menghasilkan kolaborasi kuat antara Dinas Pendidikan dan guru-guru relawan. Disdik dalam hal ini telah membentuk kemitraan sukses dengan sepuluh pendidik, terdiri dari empat guru PAUD, empat guru SD, dan dua guru SMP yang merupakan perwakilan representatif para guru dan kepala sekolah di Purworejo untuk memacu percepatan implementasi Kurikulum Merdeka di kabupaten Purworejo,” papar Umul, sub koordinator kurikulum SD Disdik Purworejo.
Kusnaeni, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purworejo menambahkan,”Tim ini, walaupun dibentuk oleh Disdik kabupaten tetapi akan bekerja sama dengan Ibu Dini, co captain kabupaten Purworejo. Tim akan memainkan peran kunci dalam mempromosikan penggunaan PMM dan memberikan edukasi kepada sekolah-sekolah tentang cara menjelajahi, mengunduh, dan memanfaatkan laporan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Purworejo, sekaligus mempercepat peningkatan prosentase aktivasi akun belajar.id. Tim akan bekerja dengan dibantu dashboard khusus yang dirancang untuk bisa digunakan oleh pengguna mulai dari PAUD sampai SMA.”
Dashboard yang dirancang oleh Gowinda, salah satu perwakilan guru SD, bersama tim ini akan menjadi acuan untuk bekerja tim karena dengan dashboard tersebut informasi real time tentang pemanfaatan PMM, rapor pendidikan, dan aktivasi akun belajar.id dapat diketahui sampai ke level penggunaan secara individu.
“Selain itu tim juga akan menjadi corong informasi interaktif yang solutif antara guru dan dinas dalam mempercepat penyelesaian masalah yang terjadi di sekitar implementasi kurikulum merdeka,” sambung Kusnaeni.
Sementara itu Gowinda dalam paparannya tentang dashboard yang dirancang oleh tim mengatakan keinginannya sejak lama untuk bisa membangun budaya kolaboratif berbasis data gar dapat mengatasi berbagai tantangan yang timbul dalam IKM di Purworejo.
“Selama ini, meskipun kami telah melakukan upaya maksimal menurut pandangan kami, rasa frustasi kami kadang kadang timbul ketika, meskipun kita telah berusaha keras, masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Mengapa kita belum melihat hasil yang sesuai dengan harapan kami? Maka kami memerlukan panduan yang dapat membantu kami dalam mengembangkan budaya kolaboratif berbasis data ini. Apa yang harus kita lakukan? Kami terus menggali potensi dan mencari solusi yang efektif, dengan harapan dapat mendorong rekan-rekan lain yang juga ingin memajukan budaya kolaboratif ini. Dan jawabannya ada pada dashboard yang kami rancang khusus sehingga bisa mendiagnosis kekurangan dalam IKM lalu menciptakan solusinya” katanya.
Acara PMO ini menjadi langkah penting dalam mempromosikan kolaborasi, meningkatkan kualitas pendidikan, dan mengatasi tantangan krusial dalam lanskap pendidikan di Purworejo. Ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen Purworejo untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik bagi warganya.
***
(Penulis, Dr. MRT (Dr. Mampuono R. Tomoredjo, M. Kom.) adalah widyaprada BBPMP Jawa Tengah, Ketum PTIC (Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas), dan penggerak literasi dengan Strategi Tali Bambuapus Giri atau Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI dengan memberdayakan metode Menemu Baling atau menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga. Penulis juga pernah menjadi juara Guru Inovatif Asia Pasific Microsoft yang terus berbagi tentang penggunaan ICT Based Learning ).